Peneliti PUSKUMHAM Hadiri Seminar Internasional dan Multaqa Nasional VIII Alumni Al-Azhar Indonesia
Pada tanggal 13-15 September 2024, Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia menggelar Seminar Internasional dan Multaqa Nasional VIII di Mojokerto. Tepatnya di Universitas Abdul Chalim (UAC), Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
Hadir secara langsung dalam acara pembukaan Multaqa adalah Rektor Universitas Al Azhar As-Syarif Mesir Prof. Dr. Salamah Daud, serta Sekertaris Jenderal Haiah Kibar Ulama Al Azhar Prof. Dr. Abbas Shouman sekaligus ketua OIAA yang disambut langsung oleh Pembina UAC sekaligus pengasuh PP. Amanatul Ummah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. beserta Rektor UAC Dr. KH. Mauhibur Rakhman, Lc., MIRKH. sebagai tuan rumah. Turut hadir Ketua OIAA Indonesia TGB Dr. M. Zainul Majdi serta Ketua OIAA Jawa Timur, Dr. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum.
Hari ke-2 rangkaian acara Multaqa Nasional VIII Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Mesir diisi dengan seminar internasional dengan pembicara Prof. Dr. Salamah Dawoud, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia Letjen TNI Eko Margiyono, Dr. Khofifah Indar Parawansa, Prof. Dr. Abdurahman Kasdi, Prof. Dr. Abbas Shouman, Dr. Lukman Hakim Saifuddin, Prof. Dr. Amany Lubis, serta menghadirkan tokoh lintas agama yakni Romo Agustinus Heri Wibowo dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).
Salah satu peneliti PUSKUMHAM yang juga merupakan alumni Universitas Al-Azhar, Sheyla Nichlatus Sovia, Lc.,M.Ag., turut hadir memeriahkan acara tersebut. Multaqa OIAA VIII ini bukan hanya sebagai ajang silaturrahim dan reuni para alumnus Universitas Al-Azhar Mesir, tetapi juga sebagai perhelatan intelektual para alumninya. Dalam kesempatan Multaqa ini terdapat acara khusus bagi para dosen alumni Al-Azhar, yaitu launching ADAI (Asosiasi Dosen Azhari Indonesia) dan pengukuhan pengurus ADAI.
Rangkaian acara ADAI ini juga diisi dengan seminar internasional untuk terus semangat dalam bidang pemikiran dan intelektualisme dalam bingkai moderat dan toleran. Tujuan utamanya agar para alumni Al-Azhar mampu berpartisipasi bukan hanya dalam pengembangam ilmu tetapi juga dalam menjaga kerukunan umat yang heterogen dan keharmonian dunia.